Saya punya sedikit cerita dari masa lalu, yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman semua.
Masih membekas di ingatan, akhir tahun 2005 merupakan saat-saat yang bersejarah bagi saya.
Waktu itu kuliah saya sudah semester sembilan (mau menginjak ke tahun kelima).
Hal yang membuat getir hati saya adalah ketika orang tua menanyakan tentang nasib skripsi saya, dan kapan saya lulus.Β
Benar-benar hal yang berat untuk saya jawab.Β
Bingung, karena skripsi BAB 1 saja belum di ACC oleh dosen, apalagi menentukan kapan target lulusnya.Β Belum ada bayangan.
Kadang saya iri juga dengan teman-teman yang lain, yang sudah lebih dulu lulus kuliah, dan mendapatkan kerja. Apalagi ada adik kandung saya yang sudah lebih dulu lulus kuliah dan dapat kerja.
Alhasil, saya sering juga ditanyai oleh anggota keluarga lain, Om, Bulik, Pakdhe, Budhe, Mbah, dll. “Kapan Lulus?”
Karena merasa tidak sepintar kawan-kawan yang lain, akhirnya saya berpikir, merenung dan instrospeksi, apa yang salah dengan saya.Β
Saya bilang ke diri saya, “Kalau saya nggak seberuntung dengan kawan lain di bidang akademis, saya harus lebih unggul di bidang yang lain. Bidang apapun itu.”
Tepat di bulan Desember 2005, saya memutuskan untuk mencoba berwirausaha.Β
Saya cari ide-ide bisnis.
Saya gali seluruh potensi yang saya punya.
Saya tulis di kertas satu-satu, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan saya.
Eksperimen bisnis saya pun dimulai, diawali dengan berjualan pulsa.
Meskipun saya kuliah di Jurusan Administrasi Bisnis, namun untuk soal praktek, saya masih minim pengalaman.Β
Mungkin ini yang perlu diperdalam oleh mahasiswa-mahasiswi bisnis, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam mempelajari bagaimana usaha itu berjalan, diperlukan pengalaman nyata, bukan hanya teori.
Pengalaman berbisnis pulsa ini sungguh berharga, nggak akan terbayarkan sampai sekarang.
Awalnya memang berat, karena saya nggak punya modal dan minim pengetahuan bisnis, nggak punya tempat untuk jualan.Β
Jujur saja, saya itu pemalu, dan saya takut kalau nanti usahanya gagal.
Meskipun begitu, niatan ini harus tetap dimulai.Β
Saya memantabkan untuk menjadi pengusaha, dan harus punya usaha sebelum saya lulus kuliah.
Kemudian untuk urusan modal, meskipun saat itu saya bisa minta bantuan ke orang tua, tapi niat itu saya urungkan.
Saya lebih memilih untuk menjual HP yang akhirnya laku seharga 1,4 juta.Β
Sebagian untuk membeli HP lagi, dan sebagian lagi untuk deposit pulsa sebagai modal usaha berjualan pulsa.
Saya SMS ke teman-teman, memberi kabar bahwa saya jualan pulsa.
Biaya promosi ini hanya 25 ribu. Murah bukan?
Bersyukur, dalam waktu singkat kabar ini menjalar cepat di lingkungan kampus. Dan pada hari itu juga saya mendapatkan order.
Saya jualan door-to-door, SMS-to-SMS,Β mouth-to-mouth, dan nggak modal tempat sama sekali. Bisnis saya ada di genggaman tangan saya. Keren kan!
Dan inilah yang menjadi tonggak awal bagi bisnis-bisnis saya selanjutnya.
Jadi kesimpulannya apa?
Banyak orang bilang memulai usaha itu gampang, semudah A-B-C.
Apakah benar seperti itu?
Yang saya rasakan ketika memulai bisnis pertama, pada kenyataannya tidak seperti itu.
Dibutuhkan proses perjalanan mental dimana kita juga harus merubah mindset yang selama ini kita hidup dengannya, yang juga membutuhkan waktu.
Anda pasti setuju, bahwa kebanyakan orang tidak juga memulai usaha itu bukan karena masalah modal, namun masalah kemauan.Β
Dibutuhkan tekad yang kuat, semangat, dan kerja keras, untuk mengalahkan ketakutan-ketakutan yang ada pada diri kita.
Jika awalnya memang susah, IYA.
Orang takut karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan.Β
Karena kita manusia, yang dibekali dengan kemampuan untuk belajar, dan berkembang, tentunya kita harus meningkatkan kualitas diri dan kemampuan diri dong..
Caranya, baca buku-buku motivasi, buku-buku yang berhubungan dengan bisnis yang mau kita jalankan, ikuti seminar bisnis, mendengarkan cerita-cerita sukses, baca koran bagian iklan peluang usaha, dan masih banyak cara lagi.Β
Insya Allah nantinya pengetahuan serta keterampilan itu akan bertambah seiring dengan kita menjalankan usaha tersebut.
Ketika Anda sudah bisa mengalahkan mental block ini, maka memulai bisnis kedua dan ketiga dan selanjutnya bisa semudah A-B-C.
Percaya deh sama saya..
Memulai bisnis kedua dan ketiga dan selanjutnya bisa semudah A-B-C.
Jadi optimislah.
Baca juga artikel saya ini –> siapapun bisa jadi pengusaha.
—
NB: Psst.. Anda punya cerita menarik seputar pengalaman memulai bisnis? So, apa yang Anda tunggu, tuliskan di kolom komentar di bawah ini ya. Terima kasih.. π
yaz mengatakan
keren kakkk
inspiring π
Aan Rofik mengatakan
Thx u… π
aprianiretnowulan. mengatakan
wahh..mantap!!! pertanyaan yang sama oleh ayah, ibu, pakde, bude, om tante, bulek, paklik, mas mbak, dan bahkan tetangga saya.. mungkin bisa lebih di share lg kakak, bagaimana menghadapi orang-orang dengan pertanyaan seperti itu.. suwun. π
Aan Rofik mengatakan
Memang sih, mahasiswa tingkat akhir itu rawan dengan dilema. Kalo nggak sabar, bisa bubrah semua.
Yang namanya manusia itu, paling suka dengan bertanya (kan gratis). Kalo udah lulus kuliah, nanti yang ditanya “kapan merid” “calonnya orang mana”. Terus kalo sudah nikah, nanti yang ditanya beda lagi, “kapan mau punya momongan” “anaknya udah berapa”. Dst..dst..
Ehm ehm..
Kalo ditanya gimana baiknya menjawab pertanyaan-pertanyaan kayak gitu, terus terang, saya juga bingung. Beda case, beda penyikapan.
Yang jelas, tunjukkan dengan action. He he he. Toh nanti mereka juga diam sendiri π
bobby mengatakan
wah bener mas
jadi pengusaha itu paling enak
bebas segalanya
semoga jumlah lulusan adbis undip yang jadi pengusaha semakin banyak
Aan Rofik mengatakan
Haruusss dong…. π
wresno mengatakan
pengen mbukak opoo ngono ning semarang…. π
ki jam semene (16.00WIB) wis iso leyeh-leyeh..
ayo an ah.. masih banyak waktuu…. m/
Aan Rofik mengatakan
Mari dimari gan……. π
Toko Herbal mengatakan
Salam kenal Mas Aan, sama nih saya juga lagi belajar bisnis. terimakasih atas sharingnya.. sampai ketemu di puncak sukses π
Aan Rofik mengatakan
Sama-sama Mbak.. Trims..
Salam kenal juga π
simon mengatakan
mantap mas mentalnya, shg bisa pelan-pelan masuk ke dunia bisnis (Quadrant 2), dan kalau sudah punya pegawai berarti quadrant 3 …mantap sahing dan kisahnya.
Bis amenjadi inspirasi. Memang memulai bisnis itu ndak gampang, sama sulitnya dengan mencari pekerjaan sayang sesuai dengan qualifikasi yang kita miliki.
namun, dalam dunia bisnis, kita bis alebih leluasa mengatur waktu dan perkerjaan, memang ada deadline, tapi lebih flexsible, peluang income juga lebih besar.
Salam entrepreneur.
Simon – Panelbusiness.com
Aan Rofik mengatakan
Makasih mas.. Tetep berjuang.. Semangat yah.. π
hendrawan mengatakan
bisnis online seperti apa yang Aan jalankan, saya ingin mengetahuinya.
Aan Rofik mengatakan
Itu, di samping kanan ada beberapa bisnis berbasis online yang sedang saya jalankan mas.. Kalau awalnya saya memulai dengan membuatkan website, kemudian merambah ke bisnis hosting, dan sekarang sedang merintis jualan boncengan anak dan beberapa produk UKM lainnya.
Gimana dengan Mas Hendrawan? Barangkali kita bisa saling berbagi..